The Meaning of Electrode Code E7018 and Its Advantages in Welding

Elektroda E7018

Elektroda E7018 adalah elektroda low hydrogen yang dirancang untuk menjaga kekuatan sambungan dan menekan risiko retak hidrogen pada struktur kritis. Karakter busur stabil, slag mudah terkelupas, serta tampilan manik rapi membuatnya menjadi andalan untuk konstruksi, vessel, dan fabrikasi berat. Cocok untuk pembaca yang: Membutuhkan hasil las konsisten di struktur baja Menyusun atau meninjau WPS dan parameter proses Mencari rekomendasi diameter, arus, serta praktik penyimpanan yang benar Apa Itu Elektroda E7018? Elektroda E7018 adalah elektroda berlapis fluks low hydrogen untuk baja karbon dan baja paduan rendah. Kode 70 menunjukkan kekuatan tarik minimum 70 ksi. Karakter low hydrogen menekan hidrogen difusibel di logam las sehingga membantu mencegah hydrogen induced cracking, terutama pada material tebal dan sambungan bertegangan. Poin penting yang perlu diingat: Memberikan ketangguhan impak yang baik pada suhu layanan menengah Memproduksi manik halus dan penetrasi terkontrol Cocok untuk sambungan fillet dan groove di berbagai ketebalan Definisi dan Standar Elektroda E7018 mengacu pada standar AWS A5.1 untuk elektroda baja karbon. Penamaan ini memberi informasi tentang kekuatan, posisi, dan tipe fluks. Standar setara pada sistem JIS tersedia dengan persyaratan mutu yang sebanding. Untuk implementasi, ikuti WPS yang disetujui dan data produk dari pabrikan. Karakter Manik, Ketahanan Retak, dan Sifat Mekanik E7018 membentuk manik penuh dengan tampilan rapi. Kandungan hidrogen yang rendah menjaga integritas sambungan dan membantu mengurangi risiko retak dingin. Hal ini penting pada konstruksi, permesinan berat, dan aplikasi dinamis. Manfaat praktis: Busur stabil sehingga memudahkan kontrol kolam Tampilan akhir rapi yang meminimalkan pekerjaan pasca las Performa mekanik yang sesuai untuk struktur dan beban dinamis Keunggulan Elektroda E7018 Elektroda E7018 dikenal sebagai pilihan andal untuk struktur yang menuntut mutu tinggi. Formulasi fluks dengan hidrogen rendah membantu menjaga integritas sambungan, sementara stabilitas busur memudahkan kontrol kolam pada berbagai posisi. Hasilnya adalah manik yang rapi, kuat, dan konsisten dari root sampai cap. Apa yang membuat E7018 menonjol: Stabilitas busur sangat baikNyala busur halus dan mudah dikendalikan sehingga meminimalkan percikan dan membantu membentuk profil manik yang seragam. Kekuatan tarik minimal 70 ksiCocok untuk struktur dan aplikasi dengan beban dinamis yang menuntut ketangguhan. Risiko retak hidrogen lebih rendahKandungan hidrogen difusibel yang rendah membantu mencegah retak dingin terutama pada material tebal. Slag mudah terkelupasPembersihan antarpas lebih cepat sehingga ritme kerja meningkat tanpa mengorbankan kualitas. Tampilan manik rapiPermukaan las lebih halus yang mengurangi pekerjaan finishing setelah pengelasan. Dukungan multi posisiDapat digunakan pada posisi datar, horisontal, dan menanjak dengan penyesuaian teknik yang tepat. Penyalaan ulang nyamanMemudahkan pekerjaan bertahap dan perbaikan lokal di area terbatas. Konsisten terhadap inspeksiMembantu mencapai hasil yang stabil untuk uji visual dan uji tak merusak. Ramah terhadap WPSRentang parameter yang jelas memudahkan penyusunan dan penerapan prosedur kerja di lapangan. Dampak pada produktivitas dan biaya: Waktu rework menurun berkat kualitas deposit yang konsisten Siklus kerja lebih cepat karena slag mudah terlepas Pengendalian cacat seperti porositas dan undercut menjadi lebih mudah dengan teknik yang tepat Kapan Memilih E7018 Dibanding Tipe Lain? Elektroda E7018 dipilih saat prioritas utama adalah integritas struktural, konsistensi mekanik, dan kontrol hidrogen. Untuk pekerjaan yang lebih menuntut kontrol kolam pada arah menanjak, sebagian tim mempertimbangkan E7016. Untuk pekerjaan umum pada pelat tipis, E6013 sering dimanfaatkan karena kemudahan penyalaan dan kebersihan permukaan yang moderat. Ringkasnya: Pilih E7018 untuk struktur kritis dan hasil mekanik yang andal Pertimbangkan E7016 untuk vertical up yang membutuhkan kolam lebih kental Pertimbangkan E6013 untuk pekerjaan ringan dan pelat tipis Baca Juga : E7016 vs E7018 Spesifikasi Teknis Elektroda E7018 Parameter dasar membantu pengambilan keputusan cepat di workshop dan lapangan. Kompatibilitas Arus dan Polaritas Elektroda E7018 umumnya digunakan pada arus searah dengan polaritas DCEP untuk stabilitas busur dan kualitas deposit. Beberapa merek mendukung arus AC sesuai data produk. Ikuti informasi resmi pabrikan dan WPS yang disetujui. Dukungan Posisi Pengelasan Elektroda E7018 mendukung semua posisi dengan penyesuaian teknik. Pengecualian umum adalah vertical down. Pada vertical up, atur travel speed dan manajemen kolam dengan disiplin. Kisaran Diameter yang Umum di Lapangan Diameter yang lazim digunakan adalah 2.6 mm, 3.2 mm, 4.0 mm, dan 5.0 mm. Pemilihan diameter mengikuti ketebalan material, akses area, dan target laju isi. Kebutuhan Kebersihan Permukaan Permukaan sambungan perlu bebas dari karat berat, cat, minyak, dan kelembapan untuk mencegah porositas dan cacat fusi. Checklist ringkas: Bersihkan jalur sambungan pada area fusi Sesuaikan bevel dan root gap sesuai desain sambungan Pastikan fit up stabil untuk menekan distorsi Parameter Awal dan Tabel Ampere Angka berikut adalah panduan awal yang realistis. Selalu lakukan uji kupon sebelum produksi massal dan ikuti WPS serta data pabrikan. Diameter Rentang Ampere Ketebalan Material yang Disarankan 2.6 mm 60 hingga 90 A 3 hingga 6 mm 3.2 mm 90 hingga 130 A 6 hingga 12 mm 4.0 mm 120 hingga 160 A 10 hingga 20 mm 5.0 mm 150 hingga 210 A lebih dari 20 mm Tips praktis: Sesuaikan arus pada root, fill, dan cap agar profil manik konsisten Gunakan travel speed yang seimbang untuk menghindari undercut Jaga arc length pendek untuk menjaga stabilitas kolam Praktik Penyimpanan dan Re Bake Kinerja elektroda E7018 sangat dipengaruhi kadar kelembapan. Penanganan yang benar menjaga sifat low hydrogen tetap efektif. Penyimpanan Oven, Suhu Re Dry, dan Handling Simpan elektroda di oven penyimpanan pada kisaran 120 hingga 150 derajat Celsius. Jika elektroda terpapar udara terbuka terlalu lama atau terindikasi lembap, lakukan re dry pada kisaran 260 hingga 315 derajat Celsius selama 1 hingga 2 jam. Selalu rujuk petunjuk pabrikan pada kotak atau lembar data resmi. Tanda Kelembapan Berlebih dan Cara Mitigasi Percikan tidak normal, porositas, manik berbuih, atau suara busur tidak lazim dapat mengindikasikan kelembapan. Langkah cepat: Lakukan re dry sesuai rekomendasi pabrikan Gunakan quiver hangat di lapangan agar elektroda tetap kering Minimalkan paparan udara lembap dan tutup kotak segera setelah pengambilan Checklist QC untuk Mencegah Hydrogen Cracking Verifikasi kebutuhan preheat pada material tebal atau paduan rendah tertentu Pantau interpass temperature pada setiap lintasan Pastikan slag terkelupas bersih sebelum lintasan berikutnya Perbandingan Singkat E7018 vs E7016 vs E6013 Pemilihan elektroda bergantung pada sasaran kualitas, posisi, dan produktivitas. Garis besar: E7018 untuk struktur kritis dengan kontrol hidrogen dan ketangguhan tinggi E7016 untuk kontrol kolam yang baik pada vertical up E6013 untuk pekerjaan umum dan pelat tipis

E7016 vs E7018: Differences, Advantages, and Product Recommendations

e7016 vs e7018

Memilih elektroda low hydrogen yang tepat sering menentukan hasil akhir proyek. Artikel ini membahas e7016 vs e7018 dengan bahasa yang jelas dan praktis agar tim fabrikasi dan maintenance dapat mengambil keputusan cepat. Anda akan menemukan perbedaan karakter coating, kontrol kolam, hingga laju deposit, lengkap dengan contoh penggunaan pada posisi datar, horizontal, dan menanjak. Ringkasan Cepat: E7016 vs E7018 E7016 dan E7018 berada pada kelas kekuatan tarik yang sama. Perbedaan utama ada pada karakter coating dan prioritas hasil. E7016 menonjol pada kontrol kolam terutama di posisi menanjak. E7018 unggul pada laju deposit untuk produksi posisi datar. Jika fokus Anda adalah stabilitas dan pengendalian panas pilih E7016. Jika target Anda throughput dan tampilan manik yang penuh pilih E7018. Keputusan akhir sebaiknya tetap divalidasi melalui uji kupon singkat agar selaras dengan WPS yang berlaku. Apa Arti E7016 dan E7018? Huruf E menandakan elektroda untuk proses SMAW. Angka 70 menunjukkan kekuatan tarik minimal 70 ksi. Angka 1 menandakan dukungan semua posisi. Dua digit terakhir menjelaskan jenis coating dan karakteristik busur. Pada praktik lapangan implikasinya adalah disiplin terhadap pengendalian hidrogen difusibel, tata cara penyimpanan yang benar, serta prosedur pengeringan ulang ketika diperlukan. Dengan pemahaman kode ini tim dapat menghubungkan spesifikasi kertas dengan realita pengelasan di workshop maupun di lapangan. Coating dan Metal Recovery Karakter E7016 E7016 menggunakan basic coating low hydrogen yang membantu menjaga kolam tetap sempit dan mudah dikendalikan. Karakter ini memudahkan pengendalian bentuk manik saat vertical up dan overhead. Penetrasi yang teratur dan slag yang koheren membantu menghasilkan profil sambungan yang rapi sehingga perbaikan menjadi minimal. Karakter E7018 E7018 memadukan basic coating dengan kandungan iron powder. Kandungan ini meningkatkan metal recovery sehingga deposit per lintasan lebih tinggi. Hasilnya produktivitas meningkat pada posisi datar dan horizontal. Manik cenderung penuh dan penutupan tepi sambungan terlihat rapat. Kondisi ini menguntungkan untuk pekerjaan fabrikasi berulang dengan target waktu yang ketat. Arus, Polaritas, dan Kesesuaian Mesin Rekomendasi Umum Kedua kelas dapat digunakan pada AC maupun DCEP. Stabilitas busur biasanya lebih konsisten pada DCEP selama mesin memiliki OCV yang memadai dan kabel berada pada kondisi baik. Mulailah dari arus terendah yang mampu menstabilkan busur. Naikkan secara bertahap sampai manik terisi tanpa percikan berlebih dan tanpa undercut. Penyetelan Praktis Gunakan diameter yang sesuai ketebalan material. Ø2.6 mm cocok untuk pelat tipis dengan kontrol panas yang ketat. Ø3.2 mm sesuai untuk pekerjaan umum. Ø4.0 mm dan Ø5.0 mm digunakan pada material lebih tebal serta aplikasi multipass. Validasi setelan melalui uji kupon di material sisa sebelum memasuki produksi penuh. Posisi dan Teknik Pengelasan E7016 untuk Posisi Menantang Pada vertical up dan overhead E7016 memberikan kolam yang responsif sehingga pengelolaannya lebih mudah. Stringer pendek dengan panjang busur pendek membantu menjaga panas dan mengurangi risiko porositas. Ritme ayunan yang tenang membantu mempertahankan bentuk manik agar seragam lintas pase. E7018 untuk Produksi Posisi Datar Pada posisi datar dan horizontal E7018 memperlihatkan keunggulan laju deposit. Tampilan manik yang penuh mempersingkat jumlah lintasan untuk mencapai ukuran fillet yang ditargetkan. Travel speed dapat dinaikkan secara bertahap selama kaki fillet tetap tercapai dan tidak terjadi underfill. Ketangguhan, Uji NDT, dan Radiografi Kedua kelas dirancang untuk memenuhi tuntutan kualitas struktural. Keberhasilan uji NDT sangat bergantung pada kebersihan permukaan, parameter yang konsisten, serta pengendalian hidrogen difusibel. Penyimpanan yang baik dan re dry sesuai petunjuk pabrikan membantu menekan risiko retak yang dipicu hidrogen. Dokumentasikan waktu paparan elektroda di lingkungan kerja agar tindakan pencegahan dapat diambil sebelum kualitas menurun. Perbandingan Utama yang Perlu Diperhatikan Kriteria Teknis Perhatikan keberadaan iron powder, metal recovery, kemudahan kontrol kolam, kebutuhan OCV mesin, dan kenyamanan penyalaan ulang. Perhatikan juga tampilan manik yang Anda harapkan serta target produktivitas lini kerja. Dampak Operasional E7016 cenderung memberikan kontrol terbaik di posisi menanjak dan pada sambungan yang membutuhkan disiplin kolam. E7018 memberikan produktivitas tinggi untuk posisi datar dan pekerjaan berulang. Pilih yang paling selaras dengan kebutuhan proyek agar waktu dan biaya lebih efisien. Rekomendasi Berdasarkan Skenario Saat Memprioritaskan Kontrol Pekerjaan dengan dominasi vertical up atau overhead akan lebih terbantu dengan E7016. Kolam yang sempit memberi ruang kendali yang baik sehingga cacat karena aliran kolam yang terlalu cair dapat dihindari. Saat Memprioritaskan Throughput Fabrikasi dengan dominasi posisi datar cenderung lebih cepat selesai dengan E7018. Kandungan iron powder meningkatkan efisiensi per lintasan sehingga target produksi per jam lebih mudah dicapai. Catatan di Luar Perbandingan Low Hydrogen Untuk pekerjaan umum pelat tipis E6013 dapat dipertimbangkan sesuai WPS. Pada lini produk INTIWI rujukan yang relevan adalah LB 26 pada tautan di bagian produk rujukan. Rekomendasi Produk E7016 dan E7018 Setelah memahami perbedaan E7016 vs E7018, saatnya beralih ke rekomendasi produk yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek Anda. Kelas E7016 1. Kawat Las Kobelco LB 26 LB 26 berkode AWS A5.1 E7016. Elektroda low hydrogen ini dirancang untuk struktur baja dan pekerjaan kritikal yang membutuhkan kontrol hidrogen yang baik, stabilitas busur yang konsisten, serta hasil manik bersih di berbagai posisi. Kawat las Kobelco LB 26 ini cocok untuk konstruksi, pipa, dan peralatan industri yang menuntut mutu sambungan yang dapat diandalkan. 2. Kawat Las Kobelco LB 52 LB 52 adalah elektroda E7016 yang mengutamakan kontrol kolam dan stabilitas busur pada berbagai posisi. Karakter basic coating membantu mengurangi risiko hidrogen difusibel sehingga sambungan lebih aman terhadap retak. Produk kawat las Kobelco LB 52 ini ideal untuk struktur baja, pekerjaan di posisi menanjak, serta aplikasi yang menuntut konsistensi hasil dan kemudahan mencapai profil manik yang bersih. 3. Kawat Las Kobelco LB 52U KOBELCO LB 52U berkode AWS A5.1 E7016 dan termasuk elektroda low hydrogen untuk baja karbon dan baja kekuatan tarik sampai 490 MPa. Ciri khasnya adalah stabilitas busur sangat baik pada arus relatif rendah sehingga unggul untuk one side welding pipa atau root pass dengan penetrasi terkontrol. LB 52U dirancang untuk menjaga kandungan hidrogen difusibel tetap rendah, memberikan ketahanan retak yang baik serta ketangguhan impak tinggi pada rentang suhu luas, sehingga layak untuk aplikasi suhu rendah selama mengikuti WPS dan prosedur pabrikan Kelas E7018 Kawat Las Kobelco LB 52 18 Kawat las LB 52 18 adalah elektroda AWS A5.1 E7018 bertipe iron powder low hydrogen yang dirancang untuk baja karbon dan baja tarik tinggi kelas 490 MPa. Karakter

Welding Electrode Codes for Cast Iron and Product Recommendations

kode kawat las untuk besi cor

Butuh kode kawat las untuk besi cor? Pelajari ENi CI dan ENiFe CI, tips preheat, polaritas, serta rekomendasi Kobe CI A1 dan Kobe CI A2. Mencari kode kawat las untuk besi cor yang tepat sering terasa rumit karena karakter besi cor yang rapuh dan sensitif panas. Artikel ini memandu Anda memilih kelas AWS yang sesuai, memahami kapan memakai nikel murni atau nikel besi, mengatur arus dan polaritas yang aman, hingga menentukan produk yang relevan seperti Kobe CI A1 dan Kobe CI A2 agar perbaikan blok mesin, housing, dan komponen cor kembali kuat serta siap bekerja. Apa itu Kawat Las untuk Besi Cor? Kawat las untuk besi cor adalah filler yang diformulasikan agar sambungan tetap ulet meski base metalnya rapuh. Besi cor memiliki grafit dan karbon tinggi yang membuat zona HAZ sensitif terhadap retak. Karena itu komposisi filler, kontrol panas, serta teknik pengelasan harus lebih hati hati. Dalam praktik perbaikan blok mesin, housing pompa, gear housing, hingga rangka mesin tua, kawat berbasis nikel menjadi pilihan aman karena mampu menyerap tegangan sisa dan mudah dikerjakan ulang dengan bubut atau gerinda. Fungsi Kawat Las untuk Besi Cor Perannya fokus pada pemulihan fungsi komponen tanpa memicu retak baru. Mengisi cacat seperti pori, keropos, dan retak rambut agar permukaan kembali padat Menambal patahan atau kebocoran pada dinding tipis, misalnya pada water jacket atau cover Build up area aus agar dimensi kembali ke toleransi sebelum proses machining Menyediakan deposit yang dapat dimachining, berikatan baik, dan menahan getaran kerja nyata Tips ringkas Jaga panjang busur pendek Gunakan manik pendek kemudian beri jeda dingin Lakukan peening ringan untuk melepas tegangan Pendinginan perlahan lebih aman dibanding quench Kode Kawat Las untuk Besi Cor Rujukan yang paling umum ialah standar AWS A5.15. Dua kelas yang paling sering dipakai untuk reparasi umum adalah ENi CI dan ENiFe CI. Keduanya sama sama berbasis nikel namun punya karakter berbeda pada keuletan, kekuatan, kemudahan machining, dan kecocokan dengan beban kerja. Pemilihan dipengaruhi oleh jenis besi cor, ketebalan dinding, lokasi retak, serta tuntutan operasi komponen setelah perbaikan. 1. AWS A5.15 ENi-CI ENi CI adalah elektroda nikel murni khusus besi cor kelabu. Karakter depositnya sangat ulet dan paling ramah terhadap perubahan suhu, sehingga risiko retak menyusut lebih rendah. Ini biasanya menjadi opsi pertama untuk komponen berdinding tipis, retak memanjang, atau area yang sulit dikontrol suhunya. Mengapa memilih ENi CI? Ulet dan mampu menyerap tegangan sisa Sangat mudah dimachining untuk finishing presisi Warna deposit relatif dekat dengan besi cor kelabu Praktik kunci Arus rendah dengan manik pendek Setiap manik dibiarkan dingin hingga suhu tangan Peening ringan pada manik segar Pembersihan teliti di jalur sambungan Rekomendasi produk Kawat Las Kobe CI-A1 cocok untuk perbaikan besi cor kelabu yang menuntut kemudahan machining dan risiko retak rendah. Gunakan diameter dan arus sesuai data pabrikan serta pertahankan interpass rendah agar struktur tetap stabil. 2. AWS A5.15 ENiFe-CI ENiFe CI adalah elektroda nikel besi yang menawarkan kekuatan lebih tinggi dibanding ENi CI dengan tetap menjaga kemudahan machining. Kelas ini dipilih ketika komponen memikul beban mekanis nyata atau mengalami getaran berulang, misalnya lug pengikat, tumpuan bearing, atau housing yang sering dilepas pasang. Mengapa memilih ENiFe CI? Kekuatan tarik lebih tinggi untuk beban kerja berat Cukup ulet sehingga tidak mudah retak saat siklus panas dingin Penampilan deposit mendekati besi cor sehingga lebih estetik Praktik kunci Manik pendek dengan kontrol panas ketat Transisi manik halus agar tegangan terdistribusi merata Pendinginan perlahan setelah pengelasan Rekomendasi produk Kawat Las Kobe CI-A2 ideal untuk reparasi struktural besi cor yang membutuhkan kombinasi kekuatan dan kemudahan pengerjaan ulang. Sesuaikan parameter arus dan polaritas mengikuti tabel pabrikan. Cara Memilih Kawat Las untuk Besi Cor yang Tepat Langkah sederhana yang bisa diikuti Identifikasi jenis besi cor. Untuk besi cor kelabu umum, mulai dari ENi CI. Untuk area yang memikul beban, pertimbangkan ENiFe CI. Nilai ketebalan dan akses. Dinding tipis butuh arus rendah, manik pendek, dan jeda dingin yang cukup. Tentukan prioritas pasca las. Jika prioritas utama adalah kemudahan bubut dan finishing halus, pilih ENi CI. Jika prioritas ketahanan beban, pilih ENiFe CI. Rencanakan kontrol panas. Preheat ringan sampai sedang membantu menekan gradien suhu. Jaga interpass rendah dan akhiri dengan pendinginan perlahan. Siapkan permukaan. Bersihkan cat, oli, grafit lepas, dan kontaminan. Buat alur V lembut agar penetrasi terkontrol. Uji pada sisa material. Cek stabilitas busur, panjang busur, dan respons pendinginan sebelum masuk ke area kritis. Checklist cepat Tujuan perbaikan jelas Kelas kawat sesuai beban operasi Parameter arus dan diameter sesuai rekomendasi pabrikan Prosedur pembersihan dan pendinginan sudah direncanakan Kesimpulan Perbaikan besi cor menuntut kawat las yang ulet, mudah dimachining, dan kompatibel dengan struktur grafit. ENi CI memberi keamanan tertinggi pada kasus umum terutama dinding tipis, sedangkan ENiFe CI menawarkan keseimbangan ulet dan kuat untuk komponen yang menanggung beban. Untuk implementasi praktis, Kobe CI A1 direkomendasikan pada skenario perbaikan umum besi cor kelabu, sedangkan Kobe CI A2 tepat untuk area yang memerlukan kekuatan lebih. Dengan pemilihan kelas yang tepat, kontrol panas yang cermat, serta disiplin pada manik pendek dan pendinginan perlahan, hasil perbaikan menjadi andal serta siap kembali bekerja.

Welding Electrode Sizes for Thick Iron: Diameters and Recommendations

Ukuran kawat las untuk besi tebal

Ukuran kawat las untuk besi tebal lengkap dengan tabel diameter arus awal preheat serta rekomendasi LB 52 18 LB 52 LB 52U dan LB 26. Besi dikatakan tebal saat ketebalan mulai dari 6 sampai 8 mm ke atas. Pada rentang ini tantangan utama adalah memastikan penetrasi cukup tanpa memicu distorsi berlebih. Aturan cepat yang sering dipakai adalah diameter 3.2 mm sampai 4.0 mm untuk pelat tebal, 2.5 mm sampai 2.6 mm untuk pelat sedang, dan 1.6 mm sampai 2.0 mm untuk pelat tipis. Namun keputusan akhir tetap melihat proses, posisi, desain sambungan, dan target kekuatan sambungan. Artikel ini memandu Anda memilih ukuran kawat atau elektroda yang tepat sekaligus memberi rujukan produk Intan Pertiwi Industri yang relevan untuk struktur. Apa Itu Kawat Las? Kawat las adalah bahan tambah yang dipadukan ke logam dasar saat proses pengelasan untuk membentuk sambungan yang kuat dan tahan beban. Pada proses SMAW kawat las disebut elektroda karena dilapisi flux yang melindungi kolam las dari kontaminasi. Fungsi utamanya adalah mengisi celah sambungan, membantu transfer logam, melindungi kolam dari oksidasi, dan memengaruhi sifat mekanik hasil las. Cara Memilih Ukuran Kawat Las untuk Besi Tebal 1. Ketebalan dan jenis sambungan Butt joint dengan bevel V atau U butuh kontrol akar dan jumlah pass yang cukup. Fillet pada konstruksi tebal biasanya mengutamakan volume deposit. Akses satu sisi mendorong strategi bevel dan urutan pengelasan yang berbeda dibanding akses dua sisi. Faktor ini langsung memengaruhi pilihan diameter dan jumlah pass. 2. Proses pengelasan SMAW cocok untuk pekerjaan struktur yang menuntut fleksibilitas posisi dan kontrol hidrogen. MIG cocok untuk produksi dengan kecepatan pengisian tinggi di tebal menengah. FCAW memberi deposit rate tinggi dan toleransi pada celah atau permukaan yang kurang ideal. SAW menjadi pilihan saat pelat sangat tebal dengan jahitan panjang yang menuntut produktivitas maksimum. 3. Posisi dan akses Posisi flat memberi keleluasaan memakai diameter lebih besar. Posisi vertical up menuntut kontrol kolam yang ketat sehingga diameter sering diturunkan agar manik tidak runtuh. Akses sempit atau sudut sulit juga membuat diameter sedang lebih praktis daripada diameter besar. 4. Sumber daya dan produktivitas Ketersediaan mesin, duty cycle, dan target throughput sangat menentukan. Untuk produksi tinggi pada pelat tebal, FCAW dan SAW biasanya unggul karena laju isi logam yang lebih besar. Bila peralatan terbatas atau pekerjaan banyak terjadi di lapangan, SMAW tetap relevan karena mobilitas dan kemudahan setel. 5. Kualitas dan lingkungan Kelembapan, angin, serta kebersihan groove memengaruhi porositas dan risiko retak. Pada struktur kritis utamakan elektroda low hydrogen, atur preheat dan interpass sesuai nilai carbon equivalent, dan siapkan rencana NDT agar mutu terverifikasi. Ukuran Kawat Las untuk Besi Tebal Untuk SMAW pada pelat tebal, mulai dari ketebalan material lalu pilih elektroda low hydrogen kelas E7016 atau E7018. Diameter 3.2 mm sampai 4.0 mm adalah rentang paling umum. Sesuaikan arus secara bertahap sampai busur stabil, manik rapi, dan penetrasi tercapai. Lakukan uji kupon sebelum produksi agar setelan benar benar pas. Ketebalan material Ø elektroda yang disarankan Kelas elektroda Arus Ampere 6 sampai 10 mm 3.2 mm E7016 atau E7018 90 A sampai 120 A 10 sampai 16 mm 3.2 mm sampai 4.0 mm E7016 atau E7018 110 A sampai 150 A 16 sampai 20 mm 4.0 mm E7016 atau E7018 130 A sampai 170 A Lebih dari 20 mm 4.0 mm multi pass E7016 atau E7018 140 A sampai 170 A lalu sesuaikan Rekomendasi per Proses SMAW untuk besi tebal Diameter yang lazim untuk pelat tebal adalah 3.2 mm sampai 4.0 mm. Untuk pelat sedang 2.6 mm sampai 3.2 mm masih efektif. Pada struktur, gunakan elektroda low hydrogen kelas E7016 atau E7018 agar risiko retak hidrogen lebih terkendali. Titik awal arus yang realistis untuk Ø3.2 mm adalah 90 sampai 120 A. Untuk Ø4.0 mm adalah 130 sampai 170 A. Lakukan penyetelan bertahap sampai busur stabil dan manik konsisten. Rekomendasi produk INTIWI KOBELCO LB-52-18 E7018 untuk struktur tebal yang memerlukan ketangguhan dan kontrol hidrogen. KOBELCO LB-52 E7016 untuk all position pada banyak aplikasi fabrikasi struktur. KOBELCO LB-52U E7016 sebagai varian all position untuk produktivitas fabrikasi. Catatan khusus pipa Untuk root atau open root pipa tertentu, elektroda selulosa kerap dipilih karena penetrasi tajam dan slag yang cocok untuk pengangkatan akar. Letakkan opsi ini sebagai alternatif sesuai prosedur proyek. KOBELCO 6010 E6010 KOBELCO 7010S E7010 MIG atau MAG untuk produksi Diameter 1.0 mm sampai 1.2 mm umum dipakai pada pelat 6 sampai 20 mm. Mode transfer bisa short circuit, globular, atau spray tergantung gas pelindung, tebal, dan konfigurasi mesin. Untuk ketebalan lebih dari 12 sampai 16 mm siapkan bevel dan multi pass. Saat volume kerja tinggi, pertimbangkan perpindahan ke FCAW atau SAW agar waktu fabrikasi lebih efisien. FCAW untuk penetrasi dan laju isi tinggi Diameter 1.2 mm sampai 1.6 mm lazim untuk pelat 10 sampai 40 mm. Kelas E71T 1C atau E71T 1M sering dipilih karena all position dengan penampilan manik yang bersih. FCAW unggul untuk celah yang agak lebar dan pekerjaan produksi tebal. Jika proyek Anda menuntut kecepatan, FCAW memberi keseimbangan antara kontrol kolam dan produktivitas. Preheat, Interpass, dan Kontrol Distorsi Preheat dibutuhkan saat ketebalan tinggi, carbon equivalent tinggi, atau suhu lingkungan rendah. Tujuannya menekan pendinginan cepat yang memicu retak hidrogen. Jaga suhu interpass agar tidak terlalu tinggi supaya sifat mekanik tidak menurun. Terapkan teknik back step, skip welding, dan gunakan clamp atau fixture yang memadai agar distorsi terkendali. Kebersihan bevel penting. Hilangkan karat, cat, dan minyak pada jalur sambungan agar porositas tidak muncul. Panduan Setelan Awal Gunakan daftar acuan berikut untuk memulai. Angka ini bukan standar baku. Selalu sesuaikan dengan pabrikan dan hasil uji di lapangan. SMAW Ø2.6 mm. 60 A sampai 90 A Ø3.2 mm. 90 A sampai 120 A Ø4.0 mm. 130 A sampai 170 A MIG pada baja karbon Ø1.0 mm. short atau spray tergantung gas. awali 18 V sampai 24 V dan sesuaikan kecepatan kawat 6 sampai 10 m per menit Ø1.2 mm. awali 20 V sampai 26 V dan sesuaikan kecepatan kawat 7 sampai 12 m per menit FCAW Ø1.2 mm. awali 22 V sampai 28 V dengan arus 160 A sampai 260 A Ø1.4 mm. awali 24 V sampai

Welding Electrode for Galvanized Hollow Iron: Electrode Choices and Diameters

Kawat las untuk besi hollow galvanis

Kawat las untuk besi hollow galvanis sering jadi penentu apakah sambungan Anda rapi atau justru bolong dan cepat berkarat. Pilih kawat yang ramah pelat tipis dengan setelan arus rendah, lalu bersihkan zona las agar kolam bebas kontaminasi. Atur teknik tack lalu stitch dan beri jeda pendinginan supaya panas tidak menumpuk. Dengan kombinasi yang tepat antara pemilihan kawat, parameter yang presisi, dan persiapan permukaan, hasil las tampil bersih serta proteksi korosi tetap terjaga. Memahami Hollow Galvanis dan Dampak Panas Lapisan seng pada hollow galvanis berfungsi sebagai pengorbanan anodik yang melindungi baja dasar dari karat. Saat terkena panas las, seng dapat menguap dan menimbulkan asap yang berpotensi mengiritasi saluran pernapasan. Lapisan yang hilang di zona las juga mengurangi ketahanan korosi jika tidak dipulihkan. Selain itu, dinding tipis membuat logam mudah kehilangan bentuk akibat pemuaian tidak merata. Kontrol input panas menjadi kunci. Semakin tipis material, semakin kecil diameter kawat atau elektroda las yang diperlukan dan semakin rendah arus yang dipakai. Tujuannya sederhana. Busur tetap menyala stabil, kolam las terkendali, dan panas tidak menumpuk. Pilihan Proses dan Kapan Dipakai Memilih proses yang sesuai membantu menyeimbangkan kemudahan kerja, kecepatan, serta kualitas hasil. SMAW StickCocok untuk bengkel dan lapangan karena peralatannya sederhana serta mudah dibawa. Ketersediaan elektroda tinggi dan biayanya relatif terjangkau. Untuk hollow tipis, E6013 menjadi andalan karena busurnya lembut dan slag mudah lepas. MIG Solid ER70S 6Dipilih ketika produktivitas dan tampilan manik menjadi prioritas. Pada mode short circuit, parameter dapat disetel rendah sehingga ramah untuk pelat tipis. Kombinasi gas pelindung yang tepat membantu kolam lebih tenang dan percikan lebih rendah. MIG Brazing CuSi 3Direkomendasikan untuk panel atau bagian sangat sensitif terhadap panas. Suhu kerja lebih rendah sehingga lapisan seng lebih terjaga. Hasil sambungan halus dan distorsi lebih kecil, sangat berguna untuk pekerjaan presisi atau finishing yang menonjol. Diameter dan Setelan Arus yang Direkomendasikan Tujuannya adalah menyalakan busur secara konsisten sambil menekan input panas. Parameter berikut adalah titik awal yang aman dan perlu disesuaikan di lapangan sesuai ketebalan material, posisi, dan mesin yang digunakan. SMAW E6013 dan E6019Diameter 2,0 / 2,6 / 3,2 mm. Mulailah dari arus serendah mungkin yang tetap menyalakan busur stabil. Sesuaikan dengan kecepatan gerak lebih tinggi untuk menekan penumpukan panas. MIG ER70S 6Diameter 0,8–1,0 mm. Tegangan 16–18 V pada mode short circuit. Kecepatan kawat 3–5 m/menit. Jaga stick-out pendek agar kontrol panas optimal. MIG CuSi 3Tegangan 14–17 V dengan wire feed rendah sampai sedang. Fokus pada input panas minimal untuk menjaga lapisan seng lebih utuh. Tabel ringkas tebal pelat, diameter, dan setelan awal Tebal pelat hollow Proses Kawat atau elektroda Diameter yang disarankan Setelan awal yang aman 1,2–1,6 mm SMAW E6013 2,0–2,6 mm Arus rendah sesuai diameter, gerak cepat, panjang busur pendek 2,0 mm SMAW E6013 atau E6019 2,6 mm Arus rendah–sedang, stitch dan skip 1,2–1,6 mm MIG ER70S-6 0,8 mm 16–18 V, 3–5 m/menit, stick-out pendek 2,0 mm MIG ER70S-6 1,0 mm Tegangan dan kecepatan kawat disesuaikan perlahan sampai kolam stabil Panel sangat sensitif MIG Brazing CuSi-3 0,8–1,0 mm 14–17 V, wire feed rendah–sedang, fokus pada panas minimal Catatan. Nilai pada tabel merupakan titik awal yang umum dipakai. Selalu lakukan uji cuplikan pada sisa potongan material untuk memvalidasi tampilan manik dan penetrasi sebelum produksi. Persiapan Permukaan dan Keselamatan Kualitas sambungan sangat bergantung pada kebersihan zona las. Lakukan langkah berikut agar kolam bebas kontaminasi dan risiko kesehatan terkendali. Bersihkan hanya di zona las sampai logam bersih. Hilangkan cat, minyak, dan debu. Penggerindaan ringan atau scraping pada lebar yang cukup untuk membentuk fusi yang baik. Pastikan ventilasi memadai. Asap zinc dapat mengiritasi saluran pernapasan. Gunakan respirator yang sesuai jika ventilasi alami tidak cukup. Gunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan, kacamata, pelindung wajah, pakaian kerja yang menutup kulit, serta pelindung pendengaran bila diperlukan. Setelah pengelasan selesai dan logam dingin, aplikasikan cat semprot cold galvanizing pada zona yang kehilangan lapisan seng agar ketahanan korosi kembali mendekati kondisi semula. Teknik Pengelasan Anti Bolong Strategi pengendalian panas lebih berarti daripada sekadar mengejar angka arus yang rendah. Terapkan teknik berikut agar dinding tipis tetap aman dan hasil tampak bersih. Tack kemudian stitch dan skipBuat tack sebagai pengikat sementara untuk menjaga celah tetap konsisten. Lanjutkan stitch pendek. Beri jeda. Pindah ke bagian lain sehingga panas tersebar merata. Panjang busur pendek untuk SMAWBusur yang terlalu panjang meningkatkan panas dan percikan. Pertahankan jarak yang pendek agar kolam tetap kecil dan terkendali. Gerak kecil dan stabilHindari ayunan yang lebar. Gerak kecil menjaga kolam tidak melebar sehingga tepi tidak meleleh berlebihan. Kontrol kecepatan kawat dan tegangan pada MIGNaikkan kecepatan kawat sedikit demi sedikit sampai pengisian terasa stabil tanpa membuat kolam membengkak. Jika percikan meningkat, evaluasi tegangan dan stick out. Pendinginan antar lintasanBeri jeda singkat agar panas menyebar. Cara ini efektif menekan distorsi dan memperbaiki tampilan manik pada pelat tipis. Studi Kasus Singkat Kanopi atau railing 1,2–1,6 mmE6013 diameter 2,0–2,6 mm pada arus rendah dengan teknik stitch. Jaga kecepatan gerak agar kolam tidak menumpuk. Perbaikan titik kecil pada sambungan retakRB-26 diameter 2,6 mm dengan tack bertahap. Lakukan uji singkat pada potongan serupa untuk memastikan fusi dan tampilan sebelum menyentuh komponen utama. Panel sangat sensitif pada tampilan dan distorsiMIG brazing CuSi-3 untuk menjaga lapisan seng lebih utuh. Tegangan rendah dan wire feed disesuaikan hingga kolam halus. Hasil akhir umumnya butuh finishing ringan. Perbandingan Biaya dan Kualitas SMAW menawarkan fleksibilitas tinggi dan investasi alat yang lebih ringan. Elektroda mudah dicari sehingga cocok untuk bengkel kecil dan pekerjaan lapangan. Waktu setel relatif cepat, tetapi laju deposit bisa kalah cepat dibanding MIG pada volume kerja besar. MIG solid memberikan produktivitas yang unggul, tampilan manik rapi, dan percikan rendah. Kelemahannya ialah kebutuhan gas pelindung dan perawatan peralatan yang lebih telaten. Untuk pekerjaan rutin dengan volume tinggi, kombinasi MIG dan prosedur pembersihan yang disiplin sering menghasilkan biaya total yang kompetitif. MIG brazing CuSi 3 hadir sebagai solusi ketika kualitas visual dan minim distorsi menjadi target utama. Biaya kawat bisa lebih tinggi, namun penghematan waktu rework finishing sering menutup perbedaan tersebut. Pilihan terbaik bergantung pada volume, target tampilan, ketersediaan gas, dan keterampilan operator. Untuk bengkel dengan order bervariasi, memiliki dua opsi yakni SMAW E6013 untuk perbaikan cepat dan

E6013 Electrode: Function, Specifications, Ampere, and Usage

Elektroda E6013

Elektroda E6013 dikenal sebagai pilihan serbaguna untuk pekerjaan bengkel, fabrikasi umum, pemeliharaan mesin, dan proyek konstruksi ringan. Banyak teknisi memilih tipe ini karena busur mudah dinyalakan, manik las rapi, serta slag yang relatif mudah dibersihkan. Artikel ini disusun untuk pembaca yang ingin memahami E6013 dari dasar sampai praktik lapangan. Anda akan menemukan arti kode, standar dan spesifikasi, tabel diameter dan ampere, teknik pengelasan untuk berbagai posisi, kelebihan serta batasan, hingga pemecahan masalah yang paling sering muncul. Seluruh bagian ditulis dengan pendekatan people first agar informasi langsung bisa dipakai di tempat kerja. Apa Itu Elektroda E6013? Elektroda E6013 adalah elektroda berlapis fluks berbasis rutile untuk proses pengelasan busur listrik manual atau SMAW. Fluks rutile membantu menstabilkan busur, menghasilkan manik halus, dan memudahkan pembersihan slag. Karakter ini ideal untuk sambungan pelat tipis sampai sedang, pekerjaan umum di bengkel, serta aplikasi yang menuntut penampilan manik yang bersih. Arti Kode E6013 Secara Ringkas Kode E menandakan elektroda untuk las busur. Angka 60 menunjukkan kekuatan tarik minimum logam las sekitar 60.000 psi. Angka 1 menunjukkan dapat dipakai pada semua posisi. Angka 3 merujuk pada karakteristik fluks dan arus yang kompatibel yang secara praktis berarti busur relatif lembut, penyalaan mudah, dan slag cukup mudah dilepas. Kapan Memilih E6013 Dibanding Jenis Lain Pilih E6013 ketika pekerjaan menekankan tampilan manik yang rapi, pelat tipis sampai sedang, serta kebutuhan penyalaan dan penyalaan ulang yang mudah. Untuk struktur tebal yang menuntut ketangguhan tinggi dan kontrol hidrogen terlarut yang ketat, biasanya teknisi mempertimbangkan kelas low hydrogen seperti E7016 atau E7018. Untuk penetrasi lebih dalam pada fabrikasi berat, kelas lain dapat lebih sesuai. Namun untuk pekerjaan serba guna di bengkel dan perawatan harian, E6013 sering memberi keseimbangan terbaik antara kemudahan, produktivitas, dan hasil visual. Spesifikasi dan Standar Teknis Bagian ini membantu Anda memastikan kesesuaian dengan standar yang lazim dipakai di industri dan lembaga pendidikan. Klasifikasi Standar E6013 masuk dalam standar klasifikasi las baja karbon yang umum dikenal di berbagai acuan. Di pasar, produk akan mencantumkan kelas E6013 pada kemasan, lembar data, dan sertifikat mutu. Selalu periksa dokumen pabrikan untuk memastikan kesesuaian terhadap standar uji dan mutu yang berlaku di wilayah Anda. Komposisi Fluks Rutile dan Dampaknya Lapisan fluks berbasis rutile memberikan busur yang halus dengan percikan relatif rendah. Gas pelindung yang terbentuk selama pengelasan membantu menutupi kolam las agar tidak terkontaminasi udara sekitar. Setelah pendinginan, slag menutup manik dan kemudian dapat dikupas atau disikat. Kombinasi ini menghasilkan tampilan permukaan yang bersih dan memudahkan pengamatan cacat visual. Posisi Las dan Polaritas yang Didukung E6013 dapat dipakai pada semua posisi termasuk datar, horizontal, vertikal, dan overhead. Untuk polaritas, E6013 umumnya kompatibel dengan arus bolak balik serta arus searah. Banyak pabrikan merekomendasikan arus searah dengan elektroda positif untuk kestabilan busur yang baik. Namun beberapa pekerjaan mendapatkan hasil memadai pada arus searah dengan elektroda negatif terutama pada pelat tipis. Uji singkat pada potongan sisa membantu menentukan kombinasi paling stabil untuk mesin dan sambungan Anda. Tabel Diameter dan Ampere Rekomendasi Pemilihan diameter dan arus memengaruhi penetrasi, lebar manik, dan risiko cacat. Gunakan tabel berikut sebagai titik awal kemudian lakukan uji singkat untuk penyetelan halus. Diameter elektroda Rentang arus Ketebalan pelat 2,0 mm 40 sampai 70 A pelat sangat tipis sampai tipis 2,6 mm 60 sampai 90 A pelat tipis sampai sedang 3,2 mm 80 sampai 120 A pelat sedang 4,0 mm 110 sampai 160 A pelat sedang cenderung tebal Catatan penting. Mesin las rumahan dengan daya kecil masih bisa menjalankan E6013 ukuran kecil. Jika pemutus arus mudah trip, turunkan ampere dan pendekkan busur, lalu atur sudut dorong yang stabil. Apabila manik tampak tinggi dan kurang menyatu, sedikit naikkan arus dan perpendek jarak busur. Contoh Setting untuk Pelat 2 sampai 12 mm Untuk pelat 2 sampai 3 mm gunakan diameter 2,0 atau 2,6 mm dengan arus di kisaran bawah agar tidak menembus berlebih. Untuk pelat 4 sampai 6 mm diameter 3,2 mm dengan arus menengah biasanya memberi keseimbangan penetrasi dan tampilan manik. Untuk pelat 8 sampai 12 mm diameter 4,0 mm pada arus menengah ke atas dapat digunakan, tetapi pertimbangkan persiapan kampuh dan beberapa lintasan agar fusi memadai. Teknik Pengelasan dengan E6013 Teknik yang baik membuat E6013 menunjukkan keunggulannya. Bagian ini merangkum praktik yang mudah diterapkan. Persiapan Permukaan dan Kampuh Bersihkan minyak, karat tebal, cat, serta kotoran dari area pengelasan. Untuk pelat yang lebih tebal, buat kampuh dengan sudut yang memadai agar penetrasi dan fusi tercapai. Sisakan root gap seperlunya dan pastikan penjepitan yang stabil agar distorsi terkendali. Sudut Elektroda, Kecepatan Gerak, dan Jarak Busur Pegang elektroda dengan sudut dorong sekitar 10 sampai 15 derajat dari garis sambungan. Jaga jarak busur pendek agar manik tidak melebar tanpa kendali. Kecepatan gerak harus cukup stabil sehingga lebar manik tetap konsisten dan tidak terjadi penumpukan slag di depan kolam. Vertical Up dan Vertical Down Pada vertical up, gunakan pola kecil berbentuk tenun pendek agar kolam terdukung dan tidak mengalir turun. Jaga jeda sejenak di tepi untuk memastikan fusi sisi kanan dan kiri. Pada vertical down untuk pelat tipis, pertahankan busur sangat pendek dan kecepatan lebih tinggi agar panas tidak berlebihan. Pilih mode yang sesuai tujuan. Vertical up cenderung memberi penetrasi dan kekuatan sisi lebih merata. Vertical down lebih cepat untuk pelat tipis dengan kontrol panas yang baik. Finishing Manik dan Pembersihan Slag Setelah 1 lintasan selesai, biarkan pendinginan singkat kemudian lepaskan slag dengan palu slag dan sikat baja. Jika akan menumpuk lintasan, pastikan permukaan benar benar bersih agar tidak terjebak inklusi. Untuk penampilan akhir yang halus, lakukan lintasan penutup dengan arus sedikit lebih rendah dan gerak lebih rapi. Kelebihan dan Keterbatasan E6013 Memahami sifat dasar membantu Anda memilih dan menyetel parameter dengan tepat. Kelebihan Utama Penyalaan busur mudah bahkan pada mesin kecil. Restart elektroda tidak rewel sehingga pekerjaan spot dan sambungan pendek menjadi cepat. Manik las halus sehingga proses finishing ringan. Slag relatif mudah dibersihkan. E6013 juga toleran terhadap sedikit kotoran sisa yang kadang ditemui pada pekerjaan perbaikan, meski persiapan permukaan yang baik selalu dianjurkan. Keterbatasan yang Perlu Diantisipasi Dibanding kelas low hydrogen seperti E7016 atau E7018, ketangguhan pada suhu rendah dan kontrol hidrogen terlarut E6013 tidak setinggi kelas tersebut.

Precise Stainless Steel Welding Electrode to Resist Corrosion

kawat las stainless steel

Kawat las stainless steel menjadi penentu ketika ketahanan korosi dan kebersihan proses benar benar dibutuhkan. Dalam pekerjaan fabrikasi dan perawatan industri, keberhasilan bukan hanya soal mutu plat atau pipa. Hasil akhir juga dipengaruhi oleh cara memilih kawat las, desain kampuh, pengendalian panas, serta pembersihan setelah pengelasan. Artikel ini menyajikan pemahaman menyeluruh dari dasar material hingga rekomendasi kawat las untuk stainless steel yang lazim dipakai di bengkel maupun proyek. Tujuan utama panduan ini adalah membantu Anda memilih kawat yang tepat, memahami perilaku paduan stainless, serta menerapkan praktik pembersihan pasca las yang benar Setiap bagian disusun dengan bahasa praktis agar dapat langsung diterapkan pada pekerjaan harian Apa Itu Stainless Steel? Stainless steel adalah paduan besi dengan kandungan minimum kromium sekitar 10,5%. Kromium membentuk lapisan pasif yang melindungi permukaan dari serangan korosi. Paduan ini dapat ditingkatkan kemampuannya melalui penambahan nikel, molibdenum, mangan, silikon, niobium, dan unsur lain sesuai kebutuhan aplikasi. Lapisan pasif yang terbentuk bersifat tipis namun sangat stabil dan dapat memperbarui diri ketika tergores Variasi komposisi menghasilkan keluarga stainless dengan sifat mekanik dan ketahanan kimia yang berbeda Jenis Jenis Stainless Steel Pembagian utama stainless didasarkan pada struktur mikro pada suhu kamar. Setiap keluarga memiliki ciri korosi, sifat mekanik, dan perilaku pengelasan yang khas. Stainless Steel Austenitik Jenis austenitik mengandung kromium tinggi dan nikel yang cukup untuk menstabilkan fase austenit. Material ini non magnetik pada kondisi larutan padat dan menawarkan ketahanan korosi yang sangat baik. Mudah dibentuk dan dilas Memiliki ketangguhan yang baik pada suhu rendah Rentan terhadap retak panas bila kontrol ferrite number terlalu rendah Stainless Steel Ferritik Jenis ferritik memiliki kromium tanpa atau dengan nikel yang sangat rendah. Struktur mikro didominasi ferrit sehingga bersifat magnetik dan memiliki koefisien muai yang lebih rendah dibanding austenitik. Ketahanan terhadap korosi cukup baik pada lingkungan ringan Kecenderungan retak akibat hidrogen lebih rendah dibanding beberapa austenitik Ketangguhan pada suhu rendah tidak setinggi austenitik Stainless Steel Martensitik Jenis martensitik mengandung kromium dan karbon yang lebih tinggi. Material ini dapat dikeraskan melalui perlakuan panas untuk mencapai kekuatan mekanik yang tinggi. Cocok untuk aplikasi pisau dan komponen yang memerlukan kekerasan Ketahanan korosi lebih rendah dibanding austenitik dan ferritik Membutuhkan pengendalian pra panas dan pasca panas pada pengelasan tertentu Stainless Steel Duplex Jenis duplex memadukan fase austenit dan ferrit dalam proporsi seimbang. Kombinasi ini memberikan kekuatan yang lebih tinggi dan ketahanan korosi yang baik terutama pada lingkungan kaya klorida. Tahan terhadap korosi celah dan korosi sumuran Membutuhkan kontrol interpass agar tidak terjadi embrittlement Memiliki rentang aplikasi luas untuk minyak dan gas serta proses kimia Keunggulan Material Stainless Steel Kelebihan stainless steel terletak pada kombinasi ketahanan korosi, kemudahan pembersihan, dan stabilitas pada rentang suhu yang luas. Lapisan pasif kromium yang terbentuk secara alami membuat perawatan menjadi sederhana dan ekonomis dalam jangka panjang. Ketahanan terhadap air, uap, dan banyak bahan kimia Permukaan mudah dibersihkan sehingga sesuai untuk industri makanan dan farmasi Stabil pada suhu tinggi tertentu dengan penurunan kekuatan yang terkendali Apa Itu Kawat Las Stainless Steel? Kawat las stainless steel adalah bahan pengisi yang diformulasikan agar komposisi logam las sesuai dengan perilaku dan ketahanan korosi yang diharapkan. Pemilihan kawat mengikuti material dasar, lingkungan operasi, serta proses pengelasan yang digunakan seperti GTAW, GMAW, dan SMAW. Varian berkadar karbon rendah bertujuan menekan sensitisasi pada zona pengaruh panas Pilihan kawat untuk sambungan berbeda material tersedia agar transisi sifat berlangsung aman Aplikasi Kawat Las Stainless Steel Kawat las stainless dipakai di banyak sektor karena menuntut kebersihan, daya tahan, dan kestabilan proses. Penerapannya mencakup proyek baru, modifikasi, serta pekerjaan perbaikan. Perpipaan proses makanan dan minuman, perangkat CIP, bejana tekan Peralatan industri kimia dan petrokimia, fasilitas utilitas, dan penanganan media berkhlorida Perawatan pabrik sawit, fasilitas energi, serta peralatan rumah tangga berbahan stainless Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Kawat Las Stainless Steel Keberhasilan sambungan bergantung pada kecocokan kawat dengan lingkungan kerja dan teknik pengelasan. Beberapa faktor berikut perlu dipertimbangkan sebelum menetapkan spesifikasi. Kesesuaian komposisi dengan material dasar termasuk kebutuhan kadar karbon rendah Lingkungan operasi seperti keberadaan klorida, suhu kerja, dan media proses Proses pengelasan yang dipakai beserta campuran gas pelindung untuk menjaga kebersihan manik Ketersediaan diameter kawat dan parameter awal yang mendukung posisi las serta ketebalan Jenis Kawat Las Stainless Steel Bagian ini merangkum seri kawat yang umum diposisikan untuk kebutuhan stainless austenitik. Huruf L pada nama produk biasanya merujuk pada kandungan karbon yang lebih rendah untuk membantu pengendalian sensitisasi. 1. Kawat Las Stainlesss Steel NC 36 NC 36 umumnya diposisikan untuk aplikasi pada baja tahan karat seri 304 dan variannya. Formulasi ini menekankan keseimbangan antara ketahanan korosi dan kemudahan proses pada posisi las yang beragam. Cocok untuk pipa, bejana tipis, dan sambungan yang menuntut kebersihan tinggi Direkomendasikan untuk penggunaan dengan gas pelindung yang menjaga permukaan tetap bersih Cek produk Kawat Las Stainlesss Steel NC 36 2. Kawat Las Stainlesss Steel NC 36L NC 36L dirancang dengan kandungan karbon rendah. Tujuan utamanya adalah menekan pembentukan karbida krom pada zona pengaruh panas sehingga ketahanan antar butir lebih terjaga. Pilihan tepat untuk sambungan yang akan mengalami siklus panas berulang Sesuai untuk proses yang memerlukan pembersihan minimal setelah pengelasan Cek produk Kawat Las Stainlesss Steel NC 36L 3. Kawat Las Stainlesss Steel NC 38 NC 38 dipakai ketika dibutuhkan sifat transisi antara stainless dan baja yang berbeda komposisi. Formulasi ini membantu menghasilkan sambungan yang toleran terhadap perbedaan koefisien muai dan kandungan unsur paduan. Direkomendasikan pada sambungan tidak sejenis atau area transisi Dapat digunakan sebagai lapisan dasar sebelum pengisian dengan kawat lain yang setara dengan material utama Cek produk Kawat Las Stainlesss Steel NC 38 4. Kawat Las Stainlesss Steel NC 38L NC 38L mempertahankan fungsi transisi dengan tambahan keunggulan kandungan karbon rendah. Pendekatan ini bermanfaat untuk meminimalkan risiko retak panas dan menjaga ketahanan korosi sambungan pada servis jangka panjang. Cocok untuk pipa transisi dan koneksi perawatan pada fasilitas proses Mendukung praktik buttering sebelum penyambungan inti Cek produk Kawat Las Stainlesss Steel NC 38L 5. Kawat Las Stainlesss Steel NC 39 NC 39 dipilih saat lingkungan mengandung klorida atau ketika dibutuhkan ketahanan korosi celah yang lebih baik. Unsur paduan yang relevan meningkatkan performa pada media yang lebih agresif dibanding seri

Carbon Steel Welding Electrode and Recommendations RB 26, MS 77 or B 17

kawat las baja karbon

Kawat las baja karbon sering dipakai di bengkel dan proyek karena mudah dibentuk serta kuat, namun sifatnya sensitif terhadap panas dan hidrogen. Itulah sebabnya pemilihan kawat, arus, dan teknik menjadi penentu kualitas sambungan. Dengan memahami karakter material, Anda dapat menekan risiko porositas, retak dingin, lack of fusion, dan undercut sejak persiapan kampuh hingga lapis penutup. Panduan ini merangkum cara memilih jenis kawat yang tepat seperti E6013 dan E6019, menetapkan diameter serta rentang arus yang aman, dan menerapkan teknik untuk posisi datar, horizontal, vertikal, dan overhead. Anda juga akan menemukan rekomendasi produk kawat las baja karbon yang relevan untuk fabrikasi sehari hari dan kebutuhan struktur agar hasil rapi, kuat, dan konsisten lulus inspeksi. Apa itu Kawat Las Baja Karbon? Kawat las baja karbon adalah bahan pengisi yang dirancang khusus untuk menyambung dan memperbaiki komponen dari baja karbon melalui proses pengelasan. Tujuannya menghasilkan sambungan yang kuat, ulet, dan konsisten dengan kontrol panas yang sesuai agar risiko porositas serta retak dapat ditekan. Mengapa Pemilihan Kawat Sangat Penting untuk Baja Karbon? Baja karbon memiliki kekuatan baik serta kemudahan pembentukan, tetapi bersifat sensitif terhadap panas dan hidrogen. Kesalahan memilih kawat las dapat menimbulkan porositas, retak dingin, lack of fusion, serta undercut. Pilihan kawat yang tepat membantu mengendalikan masukan panas, kestabilan busur, dan kualitas deposit sehingga hasil sambungan kuat, rapi, dan konsisten. Karakter Material dan Dampaknya pada Pengelasan Kandungan karbon memengaruhi kekerasan dan keuletan material setelah dilas. Kadar karbon yang lebih tinggi meningkatkan risiko retak karena tegangan sisa dan perubahan struktur. Permukaan harus bersih dari karat, oli, dan kelembapan agar gas terperangkap tidak membentuk pori. Persiapan kampuh yang baik serta kontrol kecepatan pengelasan menjaga kolam las tetap stabil. Risiko Umum yang Perlu Diantisipasi Porositas sering muncul akibat permukaan kotor atau panjang busur berlebihan. Retak dingin berhubungan dengan hidrogen terlarut dan pendinginan yang terlalu cepat. Lack of fusion dan undercut muncul karena sudut dan kecepatan gerak yang tidak tepat. Semua risiko ini berkurang bila kawat, arus, dan teknik dipilih sesuai fungsi. Jenis Kawat Las Paling Umum untuk Baja Karbon Pemilihan kawat las untuk baja karbon didasarkan pada kebutuhan aplikasi, posisi, dan sumber daya. Untuk proses SMAW, tiga tipe menonjol bagi baja karbon. 1. E6013 untuk Kemudahan dan Finishing Rapi E6013 dikenal mudah penyalaan serta memiliki slag yang mudah terlepas. Hasil manik cenderung halus sehingga cocok untuk fabrikasi umum, perbaikan ringan, dan pelat tipis hingga sedang. Elektroda ini nyaman dipakai pada arus AC maupun DC sehingga fleksibel di banyak bengkel. 2. E7016 untuk Struktur dengan Kebutuhan Hidrogen Rendah E7016 digunakan saat dibutuhkan kekuatan lebih tinggi serta kontrol ketat terhadap hidrogen. Lapisan flux yang sesuai membantu mengurangi risiko retak. Elektroda ini cocok untuk struktur dan sambungan yang memikul beban dinamis. Bila tersedia, pengeringan elektroda sesuai rekomendasi pabrikan menjaga kualitas pelapisan flux. 3. E7018 untuk Kekuatan Tinggi dan Kontrol Retak E7018 memberikan kekuatan tarik tinggi dan ketangguhan yang baik. Banyak digunakan pada konstruksi dan fabrikasi berat. Penggunaan yang benar memerlukan kontrol kelembapan elektroda, penyimpanan di oven, serta pengaturan arus yang stabil agar manik padat dan bebas cacat. Memilih Diameter dan Arus yang Tepat Mulai dari kebutuhan ketebalan material. Untuk pelat tiga hingga enam milimeter, diameter dua koma enam atau tiga koma dua milimeter umumnya memadai. Untuk pelat di atas enam milimeter, diameter tiga koma dua hingga empat milimeter sering dipilih. Mulailah pada arus tengah sesuai rekomendasi kawat, lalu koreksi berdasarkan penampilan kolam, suara busur, serta tinggi manik. Sumber daya AC atau DC memengaruhi stabilitas busur. Polaritas DCEP sering memberikan penetrasi lebih baik pada banyak aplikasi SMAW. Prinsip Praktis Pengaturan Arus Arus terlalu rendah menimbulkan peleburan kurang. Arus terlalu tinggi memperbesar spatter dan risiko undercut. Pantau bentuk manik dan lebar jalur. Jaga panjang busur tetap pendek agar perlindungan dari gas dan slag bekerja optimal. Pada posisi vertikal, gunakan teknik stringer dengan jeda sesaat di tepi jalur untuk menahan kolam. Rekomendasi Kawat Las Baja Karbon Tiga pilihan ini tersedia untuk kebutuhan kawat las baja karbon. Pilih sesuai fungsi dan kebiasaan kerja tim. 1. Kawat Las RB-26 E6013 RB-26 menawarkan busur lembut, slag yang mudah terkelupas, serta tampilan manik yang rapi. Cocok untuk pelat tipis hingga sedang, pekerjaan bengkel umum, dan perbaikan komponen yang memerlukan finishing bersih. Dapat digunakan pada AC maupun DC sehingga praktis di berbagai mesin las. Ukuran kawat las RB 26 tersedia 2.0 mm, 2.6 mm, 3.2 mm, 4.0 mm, 5.0 mm. Lihat Produk : Kawat Las RB-26 2. Kawat Las MS-77 E6013 MS-77 mengutamakan kemudahan penyalaan serta kontrol perjalanan manik. Hasilnya halus dengan pembersihan slag yang ringan. Pilihan ini sesuai untuk pekerjaan rutin, pembuatan bracket, serta panel ringan. Stabil pada arus moderat dan nyaman untuk operator yang menginginkan rasa busur yang konsisten. Ukuran kawat las MS 77 tersedia 2.6 mm, 3.2 mm, 4.0 mm. Lihat Produk : Kawat Las MS-77 3. Kawat Las B-17 E6019 B-17 dirancang untuk penetrasi yang lebih dalam serta performa pada posisi yang beragam. Produk ini cocok untuk rangka dan struktur dengan ketebalan lebih tinggi. Gunakan teknik gerak terkontrol agar kolam tetap stabil. Hasil yang padat membantu mengurangi pekerjaan ulang. Ukuran kawat las B 17 tersedia 2.6 mm, 3.2 mm, 4.0 mm. Lihat Produk : Kawat Las B-17 Posisi Las pada Baja Karbon Posisi memengaruhi pilihan arus dan teknik. Setiap posisi membutuhkan kontrol kolam dan sudut elektroda yang konsisten. 1. Flat dan Horizontal untuk Produktivitas Pada posisi datar dan horizontal, laju pengisian dapat ditingkatkan karena gravitasi membantu menahan kolam. Sudut dorong yang stabil meminimalkan undercut. Teknik weving ringan dapat dipakai untuk menutup kampuh yang lebih lebar. 2. Vertical Up untuk Struktur Tebal Pada posisi vertikal ke atas, kolam cenderung turun. Gunakan gerak pendek dan terkontrol. Jeda sejenak di tepi kampuh memastikan fusi yang baik. Arus sedikit diturunkan dari setelan datar agar kolam tidak terlalu cair. 3. Overhead untuk Area Sulit Pada posisi overhead, kolam harus sangat terkendali. Pendekkan arc serta jaga kecepatan konstan. Posisi tubuh dan pegangan stang las yang stabil membantu menjaga jalur tetap rapi dan bebas tetes berlebih. WPS, Klasifikasi AWS, dan Kepatuhan Dokumen WPS memastikan proses yang berulang dan terkendali. Kode elektroda pada standar AWS memberi panduan mengenai kekuatan tarik, posisi,

Meaning of Electrode Code E7016: Characteristics and Tips for Use

Arti kode elektroda E7016

Arti kode elektroda E7016 menjadi hal penting yang perlu dipahami oleh setiap welder, teknisi, maupun siswa teknik pengelasan. Kode ini bukan sekadar angka dan huruf di batang kawat las, melainkan petunjuk lengkap tentang kekuatan, posisi pengelasan, serta jenis lapisan flux yang digunakan. Dengan memahami arti dari setiap angka dan huruf pada elektroda E7016, seorang welder dapat menentukan parameter pengelasan yang tepat dan menghasilkan sambungan yang kuat, bersih, serta tahan retak. Ringkasan Cepat : Apa arti kode elektroda E7016? Kode ini menunjukkan jenis elektroda las dengan karakteristik tertentu. “E” menandakan elektroda untuk SMAW, “70” menunjukkan kekuatan tarik 70.000 psi, “1” berarti dapat digunakan di semua posisi las, dan “6” menandakan jenis flux low hydrogen yang cocok untuk arus AC maupun DC. Artikel ini membahas arti lengkap dari setiap kode, karakteristik, perbandingan dengan jenis lain, hingga tips penggunaannya agar hasil las optimal. Apa Itu Elektroda Las E7016? Elektroda E7016 adalah jenis kawat las SMAW berlapis basic flux atau low hydrogen yang digunakan dalam proses Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Elektroda ini dirancang untuk menghasilkan hasil las yang kuat, bersih, dan tahan terhadap retak. Dalam praktiknya, E7016 banyak digunakan untuk pengelasan baja karbon menengah hingga tinggi, seperti pada struktur bangunan, jembatan, pipa tekanan tinggi, dan komponen industri berat. Kelebihannya dibandingkan elektroda umum seperti E6013 adalah hasil las yang lebih padat, kekuatan mekanis tinggi, dan ketahanan terhadap retak akibat hidrogen. Arti Setiap Kode pada Elektroda E7016 Agar lebih memahami fungsinya, berikut penjelasan setiap bagian dari kode E7016: Huruf E – Menandakan Elektroda untuk SMAW Huruf “E” adalah singkatan dari Electrode, yang berarti kawat las ini digunakan untuk proses SMAW atau las busur listrik dengan elektroda terbungkus flux. Flux pada lapisan elektroda berfungsi melindungi logam cair dari kontaminasi udara dan membentuk lapisan terak setelah pengelasan. Angka 70 – Kekuatan Tarik Logam Las Angka “70” menunjukkan bahwa logam hasil las memiliki kekuatan tarik sebesar 70.000 psi (480 MPa). Artinya, sambungan las mampu menahan beban tarik hingga 70.000 pon per inci persegi sebelum mengalami putus. Inilah alasan E7016 sering digunakan untuk pekerjaan struktur berat yang memerlukan sambungan kuat dan tahan lama. Angka 1 – Posisi Pengelasan Angka “1” berarti elektroda dapat digunakan di semua posisi las, baik flat, horizontal, vertical, maupun overhead. Fleksibilitas ini menjadikannya pilihan favorit di lapangan karena tidak perlu mengganti jenis elektroda untuk posisi berbeda. Angka 6 – Jenis Flux dan Arus Listrik Angka “6” menandakan bahwa E7016 memiliki lapisan flux low hydrogen dan dapat digunakan pada arus AC maupun DC polaritas positif (DC+). Lapisan basic flux ini membantu mengurangi risiko porositas dan retak, serta menghasilkan manik las yang halus dengan slag mudah terkelupas. Dalam pengelasan struktur baja, tipe ini sangat dihargai karena stabilitas arc dan hasil akhir yang solid. Karakteristik dan Kelebihan Elektroda E7016 Elektroda E7016 memiliki beberapa karakteristik unggulan yang membuatnya populer di kalangan welder profesional dan industri berat, di antaranya: Menghasilkan logam las berkualitas tinggi dengan ketahanan retak yang baik Slag mudah dibersihkan dan permukaan las tampak halus Memberikan arc stabil serta lelehan logam yang tenang Cocok untuk baja karbon menengah hingga tinggi Dapat digunakan untuk pengelasan tekanan tinggi atau struktur penting Menghasilkan percikan (spatter) yang sedikit Dalam praktik di bengkel, elektroda ini sering dipilih karena hasilnya konsisten bahkan pada sambungan kritis seperti rangka jembatan atau pressure vessel. Perbandingan E7016 vs E7018 vs E6013 Untuk membantu memilih elektroda yang tepat, berikut perbandingan antara tiga tipe populer: Jenis Elektroda Jenis Lapisan Flux Kekuatan Tarik Posisi Las Karakteristik Utama Aplikasi Umum E7016 Basic (Low Hydrogen) 70.000 psi Semua posisi Stabil, hasil halus, tahan retak Struktur baja, pressure vessel E7018 Basic (Low Hydrogen dengan Fe Powder) 70.000 psi Semua posisi Deposit logam tinggi, mudah re-strike Konstruksi berat, tangki, pipa E6013 Rutile (Medium Hydrogen) 60.000 psi Semua posisi Arc lembut, mudah digunakan Fabrikasi umum, plat tipis Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa E7016 dan E7018 unggul untuk pekerjaan struktural dengan tuntutan kekuatan tinggi, sedangkan E6013 lebih cocok untuk pengelasan ringan dan pelat tipis. Pelajari juga fungsi kawat las LB dan RB untuk memahami bagaimana penamaan kode pada elektroda KOBELCO membantu menentukan pilihan kawat las sesuai aplikasi. Tips Penggunaan Elektroda E7016 agar Hasil Maksimal Agar hasil las menggunakan E7016 optimal, perhatikan beberapa hal penting berikut: Pastikan elektroda kering sebelum digunakanSimpan elektroda dalam oven pemanas dengan suhu 250 hingga 300 derajat Celsius selama 1 jam untuk menghilangkan kelembapan.Kelembapan dapat menyebabkan porositas atau retak pada hasil las. Gunakan arus sesuai diameter elektrodaMisalnya, untuk diameter 3,2 mm gunakan arus sekitar 90 hingga 130 ampere.Mulai dari arus menengah lalu sesuaikan berdasarkan penampilan manik. Pertahankan jarak arc pendekArc yang terlalu panjang dapat membuat hasil las kasar dan spatter berlebihan.Gunakan ayunan kecil (stringer bead) untuk hasil yang rapi. Gunakan polaritas DC+ untuk penetrasi lebih dalamDC+ memberikan hasil manik yang padat dan kuat, terutama pada pengelasan vertikal dan overhead. Jaga kebersihan permukaan logamBersihkan dari karat, cat, dan minyak agar hasil las lebih bersih dan fusi sempurna. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, hasil pengelasan menggunakan elektroda E7016 akan lebih halus, kuat, dan minim cacat. Kesimpulan Arti kode elektroda E7016 mencerminkan informasi penting tentang kekuatan, posisi, dan jenis flux. Huruf E menandakan elektroda untuk SMAW, angka 70 menunjukkan kekuatan tarik 70.000 psi, angka 1 berarti bisa digunakan di semua posisi, dan angka 6 menandakan flux low hydrogen yang dapat digunakan dengan arus AC atau DC. Memahami arti kode ini membantu welder memilih elektroda dengan tepat untuk menghasilkan sambungan las yang kuat dan berkualitas tinggi. Butuh hasil las rapi dan kuat untuk struktur Anda? Pilih kawat las LB 52 dan kawat las LB 52U. Elektroda low hydrogen yang stabil, slag mudah terkelupas, dan cocok untuk semua posisi. Tersedia diameter 2.6 mm, 3.2 mm, dan 4.0 mm agar parameter pas dengan ketebalan material. FAQ Seputar Elektroda E7016 Apa beda E7016 dan E7018?E7018 memiliki tambahan serbuk besi (iron powder) di lapisan flux yang meningkatkan efisiensi deposit logam las. E7016 memiliki arc lebih lembut dan slag lebih ringan. Apakah E7016 bisa digunakan untuk las pipa?Bisa, terutama pada sambungan struktural yang memerlukan kekuatan tinggi. Namun untuk root pass sering digunakan E6010 atau E7010 sebelum dilanjutkan E7016 untuk filling

SMAW Welding Wire: SMAW Definition, Types, Current, and Welding Positions

kawat las SMAW

Pelajari kawat las SMAW mulai definisi, jenis elektroda E6010 E6013 E7016 E7018, arus dan diameter, posisi las, hingga solusi porositas dan undercut. Kawat las SMAW adalah elektroda yang dipakai pada proses Shielded Metal Arc Welding untuk menyambung baja secara praktis di bengkel maupun lapangan. Artikel ini merangkum apa itu SMAW, jenis elektroda, arus dan diameter, posisi, parameter, serta troubleshooting yang paling sering ditemui. Apa Itu Kawat Las SMAW? Definisi & Prinsip Kerja SMAW adalah proses pengelasan busur listrik dengan elektroda berlapis flux. Saat busur menyala, flux terurai menghasilkan gas pelindung yang menutup kolam las. Sisa flux membentuk slag yang menutupi logam las hingga dingin. Gas pelindung dan slag inilah yang mencegah kontaminasi dari udara sekitar. Kelebihan vs Keterbatasan Kelebihan Peralatan sederhana, mudah dibawa untuk pekerjaan lapangan dan perbaikan. Elektroda banyak pilihan dan mudah didapat. Toleran terhadap permukaan yang tidak sempurna jika disiapkan wajar. Keterbatasan Kecepatan deposit lebih rendah dibanding MIG atau FCAW. Membutuhkan pengupasan slag di setiap lintasan. Spatter bisa lebih banyak jika parameter tidak tepat. Jenis Elektroda Las SMAW Kode Lapisan Posisi Kekuatan tarik MPa Aplikasi umum E6010 Selulosa Semua posisi ± 430 sampai 480 Root pipa, sambungan lapangan, penetrasi dalam E6011 Selulosa Semua posisi ± 430 sampai 480 Alternatif E6010 pada power AC E6012 Rutile Flat dan horizontal ± 430 sampai 480 Pelat tipis, pengisian celah sedang E6013 Rutile Semua posisi ± 430 sampai 480 All purpose, plat tipis, finishing halus E6014 Rutile high iron powder Flat dan horizontal ± 430 sampai 480 Pengisian lebih cepat di posisi datar E7016 Basic low hydrogen Semua posisi ± 490 sampai 540 Struktur, baja karbon menengah, HAZ sensitif E7018 Basic low hydrogen Semua posisi ± 490 sampai 540 Struktur kritis, ketangguhan dan kekuatan tinggi Catatan singkat Rutile menekankan kemudahan nyala dan tampilan manik rapi. Selulosa unggul untuk penetrasi dan kecepatan pada root. Basic low hydrogen dipilih untuk struktur karena ketahanan retak hidrogen. Gunakan elektroda khusus bila mengelas baja tahan karat, misalnya E308L-16, E309L-16, atau E316L-16; untuk panduan lengkap pilihannya, simak di kawat las stainless steel. Arus & Diameter Kawat Las SMAW Panduan praktis berikut bersifat umum. Selalu cek rekomendasi pabrikan dan lakukan uji coba kecil. Diameter elektroda Ketebalan pelat yang umum Rentang arus A Catatan posisi 2.0 mm 0.8 sampai 2.0 mm 30 sampai 60 Cocok untuk lembaran tipis, gunakan stringer pendek 2.6 mm 2 sampai 4 mm 60 sampai 90 Semua posisi, kontrol panas agar tidak burn through 3.2 mm 3 sampai 8 mm 90 sampai 130 Serbaguna untuk fabrikasi umum 4.0 mm 6 mm ke atas 130 sampai 180 Utamakan posisi datar dan horizontal Tips Setting Aman Jaga panjang arc kira kira sama dengan diameter inti elektroda. Arc terlalu panjang meningkatkan spatter dan porositas. Atur travel speed agar manik penuh tanpa menetes. Sudut elektroda sekitar 10 sampai 15 derajat ke arah gerak untuk fillet, dan tegak untuk root tipis. Posisi Las SMAW & Teknik Gerak Flat dan Horizontal Untuk fillet datar, pakai teknik stringer agar penetrasi stabil. Jika celah lebar, boleh gunakan weave pendek asalkan durasi singgah tidak terlalu lama. Vertical Up vs Vertical Down Vertical up memberikan pengisian dan kontrol kolam lebih baik untuk struktur. Gunakan arus sedikit lebih rendah dan teknik weave segitiga kecil. Vertical down cocok untuk root tipis dan pipa berdinding tipis. Butuh kontrol kecepatan tinggi dan elektroda selulosa seperti KOBE 6010. Overhead Prioritaskan stringer pendek, arus moderat, dan jeda antar lintasan untuk mendinginkan kolam. Hindari weave lebar yang mudah menetes. Troubleshooting SMAW Porositas Penyebab permukaan kotor, kelembapan pada elektroda, arc terlalu panjang, kecepatan terlalu tinggi. Solusi bersihkan material, pendekkan arc, turunkan kecepatan sedikit, dan gunakan elektroda kering terutama untuk E7016 dan E7018. Undercut dan Overlap Penyebab arus terlalu tinggi, sudut salah, atau travel terlalu cepat lambat. Solusi turunkan arus, koreksi sudut 10 sampai 15 derajat, pilih teknik stringer. Slag Inclusion Penyebab slag tidak dibersihkan tuntas atau pola weave menutup slag. Solusi bersihkan menyeluruh, pakai stringer bertahap, dan kontrol urutan lintasan. Pemilihan Kawat Berdasarkan Kasus Plat Tipis 0.8 sampai 3 mm Gunakan E6013 yang mudah nyala dan tidak terlalu panas. Rekomendasi: RB 26 atau MS 77. Struktur dan Beam Pilih low hydrogen untuk menahan retak hidrogen dan memberi ketangguhan. Rekomendasi: LB 26 E7016, LB 52 18 E7018, LB 52U E7016. Pipeline Root dan Hot Pass Root gunakan KOBE 6010 atau KOBE 7010S untuk penetrasi dan kecepatan. Hot pass dan fill cap lanjutkan dengan E7018 seperti LB 52 18. Perawatan & Penyimpanan Elektroda Oven & Canister Elektroda basic seperti E7016 dan E7018 harus kering. Praktik umum di bengkel adalah pengeringan ulang sekitar 300 sampai 350 derajat Celsius selama satu sampai dua jam lalu penyimpanan panas sekitar 100 sampai 150 derajat Celsius. Saat dibawa ke lapangan, gunakan canister hangat supaya kelembapan tidak cepat masuk. Dampak Kelembapan Elektroda lembap melepaskan hidrogen ke kolam las. Dampaknya adalah porositas dan risiko retak hidrogen terutama pada sambungan tebal atau material kekuatan tinggi. Simpan karton tertutup rapi, buka seperlunya, dan tandai waktu buka untuk rotasi yang baik. Contoh Praktis dan Mini Studi Kasus Contoh praktisFabrikasi pagar dengan pelat 3 mm. Pilih RB 26 diameter 2.6 mm dengan arus 70 sampai 80 A. Lakukan stringer pendek di posisi horizontal, bersihkan slag, lalu cap pass tipis untuk tampilan rapi. Contoh praktisPerbaikan saddle pada pipa tipis. Root memakai KOBE 6010 3.2 mm pada 90 A vertical down untuk kecepatan dan penetrasi. Hot pass lanjut LB 52 18 3.2 mm 110 A vertical up. Hasil inspeksi visual menunjukkan manik penuh tanpa porositas. Mini studi kasusWorkshop struktur ringan mengeluhkan undercut di balok WF. Setelah audit, ditemukan arus berlebih pada E7018 dan weave lebar di posisi vertical. Perubahan menjadi stringer sempit dengan arus turun sekitar 10 persen, serta penambahan oven pegang pada 120 derajat Celsius untuk menjaga kekeringan elektroda, menurunkan rework menjadi di bawah lima persen dalam dua minggu. Kesimpulan SMAW tetap menjadi proses serba guna untuk bengkel dan proyek lapangan. Kunci sukses ada pada pemilihan elektroda tepat, arus dan diameter sesuai, teknik posisi yang benar, serta perawatan elektroda yang disiplin. FAQ Kawat Las SMAW Apa itu kawat las SMAW? Elektroda berlapis flux yang menghasilkan gas pelindung

ISO certificate

ISO 9001:2015

ISO 14001:2015

© 2025, PT. Intan Pertiwi Industri | All Rights Reserved.

Social Sticky